Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Tentang Kesibukannya

Athra Hussain Bani Sadr, 35, adalah first lady pertama Iran. selain mengasuh anak, ia mengaku membantu suaminya menulis tentang kemerdekaan, kepercayaan diri dan islam.

30 Agustus 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FIRST Lady pertama Republik Islam Iran, sejak Bani Sadr terpilih jadi presiden, belum banyak diketengahkan. Namanya Athra Hussain Bani Sadr, 35 tahun. Bermata coklat, bertubuh ramping, lembut tutur katanya. Kecantikannya merupakan perpaduan yang aneh antara keayuan yang syahdu dengan sesuatu yang membangkitkan kegairahan. Pakaiannya sederhana, tetapi dengan begitu ia nampak anggun. "Sejak menikah, kehidupan keluarga kami tdak pernah normal," ungkapnya. "Suami saya selalu sibuk memikirkan soal politik, belajar dan menulis. Lebih-lebih lagi keika Imam Khomeini datang di Paris." "Sekarang, saya hanya punya waktu setengah atau satu jam sehari dari dia," kata ibu 3 orang anak itu (2 perempuan, 1 lelaki). "Keluarga baginya nomor dua. Yang pertama tanggung jawab politiknya. Akibatnya sayalah yan harus menanggung seluruh persoalan rumah." Mereka tinggal di sebuah apartemen di samping Gedung Presiden, ditemani anak lelaki mereka yang masih kecil. Kedua anak perempuannya masih belajar di Prancis. "Mereka akan kembali ke Iran beberapa bulan mendatang," katanya. Selain mengasuh anak. Athra Hussain mengaku membantu suaminya menulis bukubuku yang memuat konsep sang suami mengenai kemerdekaan, kepercayaan diri, dan tentang kembali kepada Islam. "Selama dalam pengungsian saya pernah bertanya-tanya tentang hal-hal yang belum pernah terpikirkan selama ini. Siapa saya, berguna untuk apa saya? entahlah. Saya seperti satu elemen yang tak berasal dari mana-mana." "Dulu banyak sekali yang harus saya kerjakan. Sekarang tidak ada," lanjutnya dengan perasaan pahit. "Saya berusaha menemukan di sekitar saya sesuatu yang berarti dan bisa rnenjadi pegangan. Tetapi saya tidak menemukannya. Saya belum menemukan yang bsa menggantikan apa yang dulu saya miliki. Anda tahu kami sudah berubah. Kita telah berubah banyak, tanpa kita inginkan."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus