Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Nadine Chandrawinata: Detektif Batik

27 Agustus 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KALAU Nadine Chandrawinata sudah kesengsem pada sesuatu, gayanya bak seorang detektif. Akan ia telusuri semua hal di belakangnya sampai rinci. Itu yang terjadi saat Putri Indonesia 2005 ini diundang mengikuti ekspedisi kebaya batik di Port Numbay, Papua, awal Agustus lalu.

Ia tidak sekadar berlenggak-lenggok di atas panggung memamerkan kain batik Papua yang memang belum banyak dikenal secara luas itu. Dara bertubuh ranum ini dengan lancar menjelaskan asal-usul batik yang coraknya sangat berbeda dengan batik Jawa itu. ”Itu hasil karya empat suku di sana,” ungkapnya.

Motif batik pun, menurut penelusuran perempuan kelahiran Hannover 23 tahun silam itu, hanya tiga macam: burung camar, ikan, dan lunas perahu. Motif-motif itu dilukis di atas kain berwarna terang, seperti merah, kuning, dan hijau. Sederhana tapi unik. ”Motif-motif itu bermakna: masyarakat Papua adalah pekerja keras dan selalu bersyukur karena mendapat anugerah,” ulas duta WWF ini dengan lincah. Begitulah. Nadine, yang mengaku sejak kecil sudah suka alam Papua, sekarang semakin sayang saja pada wilayah ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus