Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Naik haji

Ida royani mengaku betah di tanah suci. ia pergi haji bukan karena ikut-ikutan. setelah jadi haji ia akan lebih hati-hati. tidak mau kembali ke pahang meskipun telah diminta oleh keluarga suaminya.

30 Desember 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"KALAU nggak inget sama anak," kata penyanyi Ida Royani, "bener nggak kepengin pulang. Karena saya krasan tinggal di sana." Tahun ini, Ida Royani menunaikan rukun Islam ke-5 -- "dan saya ke tanah suci bukan karena ikut-ikutan mode." Kata calon janda yang umurnya baru 25 tahun ini pula: "Kapan lagi kalau tidak sekarang? Selagi masih muda dan kebetulan ada uang?" Ada pengalaman Ida ketika sedang sembahyang di Tanah Suci. "Ketika sedang sujud, eh, kepala saya masuk ke jubah orang Somalia," kata Ida Orang Somalia yang tinggi besar itu sedang ruku' - "dan saya kaget sekali ketika sadar ada dua kaki besar hitam mengapit kepala saya. Tapi kejadian itu berlalu begitu saja, karena kami semuanya khusyuk dan orang memang jutaan jumlahnya." Tak ada makanan sana yang bisa cocok dengan lidah Ida. "Semuanya berminyak," katanya sambil menjulurkan lidah sedikit. Bagaimana sesudah haji? "Profesi jalan terus," katanya cepat, "tapi kita harus lebih hati-hati, supaya haji kita jadi haji mabrur -- yang diterima." Bersama Benyamin S. Ida Royani mengadakan pertunjukan sampai ke Ambon. Juga sedang menyelesaikan filmnya Raja Dangdut. Dalam film itu main juga penyanyi Oma Irama, bintang-bintang Marliah Hardi dan Netty Herawaty. Bagaimana dengan cerainya? Kabarnya, keluarga suaminya, Tengku Abdul Aziz dari Pahang, beberapa kali datang untuk minta Ida balik. "Tapi saya lebih senang tinggal di Jakarta sambil menunggu proses perceraian," ujarnya. "Insya Allah bisa selsai. Ngurus begini 'kan nggak bisa cepat-cepat."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus