MENYANYI terus, sampai . . . kapan saja. Itulah semboyan
penyanyi si Gembala Sapi Nonna Sanger, kini 40 tahun usianya.
Mulai menyanyi sqak umur 8 tahun, 7 tahun kemudian (1953) Norma
keluar sebagai juara kedua bintang radio seluruh Indonesia untuk
jenis seriosa. Tahun 1955 sampai 1968 berturut-turut dia
berhasil menggondol kejuaraan pertama untuk seluruh Indonesia.
Kenyang oleh berbagai pertunjukan di dalam dan luar negeri,
tahun 1967 Norma ke Singapura untuk rekaman - yang tidak banyak
beredar di negeri sendiri. Norma kemudian "menghilang" ke
Vietnam dari 1968 sampai 1970. Tahun 1974, Norma ke Korea
Selatan. Di Indonesia sendiri hampir semua sudut Nusantara sudah
dijelajahinya.
Kini Norma lebih banyak muncul di klab malam. Tetap lincah,
tidak merokok maupun minum minuman keras, alunan suaranya masih
nyaring. Juga menurut bekas suaminya, Ping Astono: "Suara Norma
masih bagus, seperti dulu". M klab malam Tropicana, Norma
menyanyi segala bentuk lagu. Irama dangdut gaya Oma kan,
lagu-lagu tenang Bing Slamet, lagu Barat, dan dia selalu
menyanyi sambil bergaya. Sering pula sambil jejingkrakan.
"Hadirin, saya akan membawakan lagu Kegagalan Cinta. Yah,
mungkin ada di antara hadirin yang mengalami kegagalan cinta.
Satu kali, dua kali, empat kali, tidak apa. Teruskan saja. Yang
penting, tancap terus! ". Hadirin pun gemuruh.
Norma Sanger memang wanita yang punya stamina laju. "Di rumah,
yang jadi lelaki juga saya", ujarnya. Karena sering, kalau ada
genteng pecah, Norma sendiri yang naik ke bubungan. Gesit,
selalu terbuka pembicaraannya, dan rumahnya selalu ramai oleh
pemuda-pemudi. "Soal bergaul boleh bebas, tapi ada batas",
katanya lagi.
Menikah pertama kali dengan Ping Astono ketika Norma berusia 17
tahun. Enam tahun cuma perkawinan ini, tapi menghasilkan 5 orang
anak. "Ping tidak senang saya terkenal", katanya, "juga Ping
tidak mencintai orangtua saya. Sulit untuk saya kalau harus
memilih: orangtua atau Ping". Kemudian Norma menikah kedua
kalinya dengan pemilik Sri Vishnu Tailor, Kisinchan Atnani. Dari
Atnani dia memperoleh seorang gadis yang kini berusia 10 tahun.
"Perkawinan inilah perkawinan yang tidak ada surat cerai",
ujarnya, "karena orang India tidak mengenal cerai selama masih
beristeri dengan yang pertama".
Menurut Norma -- yang selalu berniat membuka salon kecantikan
tetapi selalu gagal itu -- pendapatannya sebagai penyanyi cukup
lumayan. Di Indonesia dia mendapat bayaran 500 dolar AS
seminggu. Kalau di luar negeri, "saya mendapat bayaran 2000
dolar AS seminggunya". Peraih piala cukup banyak dalam bidang
seni suara, kini bukti-bukti kejayaannya tidak tampak di
rumahnya. "Saya tahu siapa yang mencuri", katanya dengan gemas.
"Ini pasti Ping Astono. Dia tak suka saya terkenal". Tambahnya
lagi: "Saya sedang cari-cari di jalan Surabaya. Mudah-mudahan
saya ketemukan lagi piala saya".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini