Sumitro Pensiun

"LAMBAT atau cepat, karena keadaan jasmani secara alamiah, kita akan meninggalkan tugas di lingkungan TNI/AD yang merupakan bagian terbesar bagi pengabdian dari usia kita", antara lain ucap Kasad Jenderal TNI Makmun Murod. Pidato ini disampaikannya ketika melepas Jenderal Soemitro untuk memasuki masa pensiun. Pidatonya singkat, upacaranya sederhana dan cuma dihadiri beberapa pejabat terbatas. Pagi itu di MBAD tanggal 28 Januari, Soemitro mengenakan stelan jas warna gelap. Tenang, banyak senyum, di tahun 1974 Soemitro masih menjabat Wakil Panglima ABRI dan Pangkopkamtib. Setelah peristiwa 15 Januari 1974, bulan Maret berikutnya Soemitro mengajukan permohonan pensiun kepada Presiden Soeharto. Dia bahkan menolak ketika Soeharto memintanya untuk jadi Duta Besar di suatu negara Barat. Setelah jabatan Wakil Panglima ABRI diserah-terimakan kepada Jenderal Surono pada tanggal 21 Maret, 1974, Soemitro jarang muncul di depan umum. Hanya bagi pecandu golf di Senayan dan Rawamangun, umum masih bisa melihat jenderal yang satu ini. Sesekali Soemitro tampak pula di klab malam Nirwana Hotel Indonesia. Pagi itu ketika menerima plaket Kartika Eka Paksi dari Makmun Murod, dia tampak langsing. Soemitro berniat menulis memoarnya, dan kabarnya kini telah mulai dilakukannya.