Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Patah arang

Ida royani, menetapkan hati untuk tidak kembali ke pahang, mendampingi suaminya, tengku abdul aziz, 32. mereka berbeda prinsip dan sering cekcok. farah dina, putrinya, ikut bersama ida. (pt)

15 Juli 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENYANYI (dan kini main film) Ida Royani ada di Jakarta sudah hampir 5 bulan lamanya. Banyak yang mendesas-desuskan bahwa Ida "lari" meninggalkan suaminya, Tengku Abdul Aziz (32 tahun), anak ke dari 13 bersaudara Sultan Pahang yang telah almarhum. Memang waktu dia mudik ke Jakarta, Aziz sedang berada di London. "Itu tidak betul," kata Ida, yang kini tinggal di rumah orangtuanya di Slipi. "Ida bukan pulang tanpa pamit. Ibu sudah tahu malah beliau berkata boleh pulang Ke Jakarta, tapi jangan lama-lama." Yang dimaksud Ida "ibu" ialah ibu mertuanya. Mengenakan rok hitam dan mengisap rokok kretek filter, Ida kemudian bercerita tentang kehidupan rumahtangganya. "Saya bisa mengikuti adat-istiadat di sana," kata Ida, "mulai dari soal bahasa sampai memakai baju kurung dalam acara-acara resmi. Juga, saya tak merasa dikekang oleh adat-istiadat Istana. Keluarga Istana sayang kepada saya." Cuma satu halangan yang rupanya bisa jadi batu penghalang lancarnya perkawinan Ida-Aziz. Mereka sering cekcok karena banyak hal yang tidak cocok. Menurut Ida, mertuanya sering berada di pihaknya, dan kalau sudah cekcok rutin begini, suami isteri yang baru 2 tahun menikah ini kemudian berbaik kembali. "Dan dia selalu cemburuan, cemburuan yang tidak pada tempatnya," kata Ida. Menurut Ida, Aziz terlalu cemburu terutama kepada teman-teman Ida setanah-air. Tambahnya: "Kalau saya nggak sapa mereka, nanti dikira sombong. Kalau saya sapa dengan kata hai saja, dia sudah cemburu." Katanya, Aziz sudah berjanji untuk tidak cemburuan lagi, tapi percekcokan selalu terulang dalam persoalan yang itu-itu saja. Dan karena inikah, Ida nekad terus pulang kandang? Ida tercenung, dan kemudian berkata: "Bukan hanya soal cemburu buta saja. Tapi ada prinsip-prinsip kami yang tak pernah sejalan." Dia tidak menerangkan prinsip apa. Sebuah majalah mengabarkan bahwa suami Ida mempunyai selir 9 orang jumlahnya. "Itu nonsens," seru Ida "tidak benar sama sekali. Sayalah isteri satu-satunya. Boleh dicek di kedutaan Malaysia atau silakan pergi ke Malaysia. Juga bukan alasan saya jadi isterinya yang ke sekian saya pergi meninggalkannya." "Dan saya sudah menetapkan hati untuk tidak kembali ke sana," tambah Ida. Biarpun interlokal dan surat dari Pahang berdatangan. Bahkan Aziz sudah dua kali menyusulnya ke Jakarta. Tapi rupanya hati Ida sudah patah bagaikan arang, Farah Dina, anaknya yang baru berumur 7 bulan ini dibawa serta oleh Ida. "Kalau sudah besar, terserah Farah, mau ikut saya atau ikut papanya," kata Ida sambil mengelus Farah yang montok dan lucu. "Untuk saya, saya akan tetap tinggal di sini," katanya lagi, "dan kalau Aziz tidak mau menceraikan saya, saya akan ke pengadilan untuk hal ini." Menurut Ida, dia sudah menghubungi pengacara Adnan Buyung Nasution SH. Tentang hal ini, pihak kedutaan Malaysia hanya menjawab: "Kami belum tahu dan itu soal pribadi." Ida Royani yang kini tubuhnya semakin montok (dari 45 kg jadi 50 kg) berniat: "Insya Allah, bulan haji ini saya bisa menunaikan rukun Islam ke-5."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus