PERINGATAN hari lahir Bung Hatta, 12 Agustus, dipusatkan di
makamnya, Rabu siang pekan lalu. Tak hanya upacara peringatan,
tapi juga ada upacara peletakan batu pertama untuk pemugaran
makam tersebut, dilakukan oleh Ny. Rahmi Hatta. Hadir antara
lain Gubernur Tjokropranolo, Menlu Malaysia Tan Sri Ghazali dan
Sekkab Murdiono -- yang mengetuai panitia pemugaran.
"Sebenarnya bapak tak ingin pemugaran dan kami pun tak
memintanya," kata Ny. Rahmi. "Tapi pemerintah menghendakinya dan
kami tak bisa menolaknya."
Hanya ada pesan Ny. Rahmi, agar nanti makam itu tak banyak
mempunyai bentuk runcing. Juga, ia tak setuju bila makam Bung
Hatta dimiripkan makam Bung Karno di Blitar. "Saya ingin makam
bapak lebih terbuka," tambahnya. Dan itu agaknya bisa disetujui
panitia pemugaran, seperti bisa dilihat pada maket makam
tersebut.
Sebenarnya, "bagi kami dengan hiasan mawar putih dan rerumputan
pada makam itu, sudah cukup," tutur Halida, putri bungsu Bung
Hatta. Bapak Koperasi itu memang menyukai mawar putih. "Tapi
bapak kan bukan hanya milik keluarga, juga milik masyarakat. "
Hari itu dengan kebaya hijau muda Ny. Rahmi kelihatan tak begitu
murung. Begitu selesai menaburkan bunga pada makam suaminya, ia
lantas menunjukkan keharuan dengan caranya sendiri. la peluk
gundukan tanah bertabur bunga itu, beberapa saat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini