PUKUL 2 lewat tengah malam, 12 Oktober, Broery Pesolima memberi
pengu,numan kepada para wartawan di Singapura "Saya akan menjadi
seorang muslim.
Dan dua hari kemudian pernikahan anak pendeta itu dengan Anita
Sarawak, penyanyi Malaysia, diselenggarakan di rumah manajer
Anita, Bunny Boscoe. Peresmiannya sebagai muslim sendiri
dilakukan pagi harinya oleh Majelis Ulama Singapura. Di situ
juga nama Broery diubah -- menjadi Broery Abdullah.
Bertindak sebagai kadi dalam perkawinan adalah Haji Saleh, yang
sekaligus menjadi naib yang mewakili ayah mempelai wanita, S.
Roomai Noor. Akad nikah yang sederhana itu dihadiri antara lain
oleh mertua perempuan Broery, pensiunan artis Siput Sarawak, dan
beberapa kerabat dekat. Juga manajer Broery, Rerthy Lumanau.
Ini perkawinan yang kedua bagi Anita, 27 tahun, dan yang pertama
bagi Broery, 37 tahun. "Tapi inilah cinta pertama saya," celetuk
Anita, serius. Wajahnya bercahaya--juga wajah si cowok, yang
menggenggam tangannya. Mereka kini lebih leluasa untuk
berdempetan di mana pun. "Saya kawin karena tak mau
terus-terusan menanggung dosa," tambah Anita.
Kesediaan Broery masuk Islam itu menyebabkan bintang yang
atraktif ini kini benar-benar los dari segala beban. Sebab, jika
si Broery tetap Kristen dan Anita ngotot Ingin kawin, para
penggemarnya, yang menyebut diri mereka sendiri tergabung dalam
"kelompok fanatik", akan menyiramkan cuka ke wajahnya yang
memikat itu. Memang, itu hanya ancaman lewat surat. Tapi itulah
antara lain yang menyebabkan Broery tak bisa tidur
bermalam-malam.
"Saya nggak tahan akan teror yang diterima Anita," tuturnya
"Terutama karena saya penyebabnya." Dan laki-laki yang mengaku
kini sebagai "laki-laki paling beruntung di dunia" ini
benar-benar menjalani hidup baru, dengan agama baru -- dan cewek
baru.
Di lain pihak Christine Hakim, ceweknya yang dulu, kini lebih
sibuk dengan urusan olahraga sepeda dan mempersiapkan film Kipas
Akar Wangi -- disutradarai Teguh Karya. "Saya tidak bersedia
berkomentar apa pun tentang dia," katanya pada TEMPO.
Anita sendiri mengaku: ia tak berani mengajak bujang Ambon itu
pindah agama. "Tak ada yang memaksa saya, kecuali bahwa Tuhan
telah menakdirkan begitu," tambah Broery kemudian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini