Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Pernikahan

Mohammad taufan sukarnoputra, 26, menikah dengan iryani levana danubrata, 23, upacara berlangsung di bandung tanggal 18 okt lalu, semua anak-anak bung karno hadir termasuk kartika dan ratna sari dewi. (pt)

24 Oktober 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI bawah tenda dan payung-payung merah putih, Mohammad Taufan Sukarnoputra menikah dengan Iryani Levana Danubrata. Hampir 2.000 tamu menyaksikan acara di Jl. Setiabudi, Bandung, 18 Oktober itu. Di antaranya nampak Idham Khalid, Awaluddin Jamin, dan semua anak Bung Karno kecuali Sukmawati. Bahkan Ratna Sari Dewi berikut Kartika pun sengaja datang dari Paris. "Semula saya ingin acara ini dihadiri 50 orang saja, dan tidak pakai upacara adat," kata Ny. Lydia Danubrata, ibu pengantin putri yang berdarah campuran Rusia dan Jepang. Tetapi Hartini, ibu pengantin pria, ingin paling sedikit 1000 orang datang. Alhasil, sebagai kompromi, Taufan yang baru lulus sebagai sarjana Industrial Design dari ITB, membuat kartu undangan sendiri sebanyak 700 lembar. Selain itu, Taufan pun harus menjalani upacara mandi segala. Yang dipakai malah air zamzam --untuk seluruhnya atau, lebih mungkin, sebagian. Air itu dibawa oleh seorang anak Bung Karno (Guruh?) dari Mekah, waktu pulang haji beberapa tahun lalu. Sementara itu Meis (panggilan calon istrinya) dipingit tiga malam. Meis anak pengusaha beken Sidik Danubrata dan cucu Enoch Danubrata, teman dekat Bung Karno yang pernah menjabat Kadapol Jawa Barat 1950-1962. "Pria yang saya kagumi adalah Alain Delon. Di Indonesia ini tidak ada yang seperti dia," kata Meis. Ia mengaku sering bentrok dengan Taufan selama berpacaran--sejak 1973. "Tetapi saya selalu mengalah," kata Taufan, yang punya rencana melanjutkan studinya ke California. Di lain pihak, Meis yang mengaku tidak suka bekerja ini juga berkeras mau menyelesaikan sekolahnya. Ia mahasiswi tingkat IV jurusan Sastra Prancis di Universitas Pajajaran. Meis lahir 9 Januari 1958, sedang Taufan 27 Maret 1955. Yang memberi khotbah dalam acara Minggu itu adalah K.H.E.Z. Muttaqien, salah satu ketua Majelis Ulama Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus