Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Pernikahan yang kedua

H.r. kasman singodimejo, 77, melangsungkan perkawinannya yang ke-2 dengan janda siti salamah dari yogya, istrinya yang pertama meninggal setahun yang lalu.

26 September 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM usia 77 tahun, Prof. Dr. Mr. H.R. Kasman Singodimedjo kawin lagi. Setlah melalui seleksi calon-secara ketat. Sepeninggal istrinya tahun lalu, paling sedikit lima calon bersedia mengganti. Malah dua di antaranya mahasiswi--tapi ditolak. "Saya mencari jalan ia karena banyak pengalaman. Kalau yang muda, biasanya banyak permintaan, katanya. Dari Jakarta, dua orang janda menyatakan kesediaannya. "Tapi saya tolak. Yang satu menyatakan bersedia mengabdi kepada saya tanpa pemberian apa pun. Kata mengabdi tak saya sukai, karena hanya kepada Allah manusia mengabdi. Yang seorang lagi janda rupawan. Namun sebelum kawin, saya diharapkan melunasi utang-utangnya." Dosen Universitas Muhammadiyah, PTIQ dan IIQ itu (dua pendidikan tinggi Al Quran lantas mencari calon lain. Yang terpilih kemudian Nyonya Suherman alias Siti Salamah --janda berusia 56 tahun Pertemuan pun diatur. Ditemani adiknya, Ny. Purnomo, Prof. Kasman datang dengan membawa buku Masalah Kedaulatan -- disertasi yang memberinya gelar doktor di tahun 1977. "Bacalah ini," ujar Prof. Kasman--menunjuk sampul belakang buku yang memuat riwayat hidupnya. "Biar tahu saya bukan orang biasa. Boleh menolak, tapi harus tahu siapa yang ditolak," katanya merayu. Janda Siti Salamahpun ternyata bukan orang sembarangan. Ia aktif dalam organisasi Sarikat Islam, di samping menjabat anggota BP-4 Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai tanda kesanggupannya, Siti Salamah pun melepaskan beberapa jabatannya di Yogya. Tepat pukul 9.15 pada pagi 13 September, akad nikah dilangsungkan. Bertindak sebagai penghulu H.A.R. Fachrudin, Ketua Umum PP Muhammadiyah. Sekitar 200 orang memeriahkan pesta di rumah Siti Salamah, di Sorokarsan Yogya itu. Ketua RK di situ, Sorokarsan, Hadisumarto, pun tampil memberi sambutan. "Tiga bulan yang lalu saya mimpi rumah Ibu Salamah didatangi ular besar," katanya. Menurut kepercayaan, artinya bakal dapat jodoh. "Benar. Ternyata yang datang memang ular yang besar." Resepsi pun riuh rendah. Prof. Kasman, bekas Jaksa Agung '45-'46 itu, membawa 5 anak dan 13 cucu. "Perkawinan ini bukan untuk seks," katanya. "Untuk mendekatkan diri pada Allah," tambah bekas anggota KNIP dan bekas Wakil Ketua Masyumi itu. Siti Salamah pun tahu, suammya yang baru sudah tidak punya sumber sperma (prostata). Empedunya pyn sudah diangkat lewat operasi 2 tahun lalu. Prof. Kasman lahir di Desa Clapar, Purworejo 25 Februari 1904.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus