Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

tokoh

Lukisan Wayang

Mantan penyanyi cilik Sari Koeswoyo mulai berani menampilkan puluhan karya lukisnya kepada publik. Sebagian besar mengambil tema wayang.

4 Juni 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Sari Koeswoyo memamerkan karya lukisnya sejak akhir 2021.

  • Dia melukis sembilan paras puan dalam bentuk wayang populer.

  • Karya lukisnya sempat mejeng di Galeri William Robert, Ruang Garasi, hingga Kunstkring.

DI bawah panas terik matahari, Louisa Herning Hapsari alias Sari Yok Koeswoyo duduk melukis di Bundaran Hotel Indonesia, Ahad, 22 Mei lalu. Mantan penyanyi cilik yang memulai kiprahnya pada 1976 itu menyapukan kuas bercat ke atas kanvas berukuran 110 x 140 sentimeter. Bersama 19 seniman perempuan lain, ia mengekspresikan kebebasan kaum Hawa melalui acara melukis satu hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Melukis mulai jam 8 pagi hingga hampir 6 sore,” kata Sari kepada Fransisco Rosarians dari Tempo melalui sambungan telepon, Rabu, 25 Mei lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lukisan Sari menampilkan sembilan paras puan dalam bentuk wayang populer dengan latar merah. Dia menjelaskan, lukisannya berkisah tentang perempuan modern yang harus percaya diri dengan identitas pribadinya. Perempuan tak perlu lagi takut sehingga tak perlu membubuhkan identitas lain pada namanya.

“Biasanya pakai nama suami, nama keluarga, dan lainnya. Seperti saya, dikenal dengan nama Sari Koeswoyo. Sekarang saat memperkenalkan diri cukup, ‘Nama saya Sari.’,” ujarnya.

Kini lukisan tersebut bersama sejumlah karya seni rupa lain dipamerkan di Galeri Seni Kunstkring, Menteng, Jakarta Pusat. Perupa lain yang turut serta di antaranya Aida Pray, Ariesa Pandanwangi, Arleti Mochtar Apin, Ary Okta, Belinda Sukapura Dewi, Bibiana Lee, Desy Febrianti, dan Esti Lestarini. Kurator karya seni dalam acara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini adalah Anna Sungkar.

Sari mengaku suka melukis sejak kecil, tapi tak percaya diri dan tak menampilkan karyanya kepada publik. Seniman William Robert kemudian mengajaknya bergabung dalam “Parade Pameran Tunggal 51 Perupa” di Jabodetabek, September 2021. Saat itu ia menampilkan 36 lukisan sketsa dan kanvas di Galeri William Robert. Setelah itu ia lebih rajin terlibat dalam pameran seni.

Mei lalu, ia menampilkan 14 lukisan sketsa bertema wayang populer, seperti Gunungan Perempuan dan Manusia Sejatinya Sendirian, di galeri Ruang Garasi, Gandaria, Jakarta Selatan.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus