MAYJEN (Purn.) Tahir, 58 tahun, kelihatan paling gembira di
antara pejabat tinggi yang dilantik--dan dilepas--Menteri
Keuangan Ali Wardhana, Sabtu lalu. Hari itu Tahir menyerahkan
jabatannya, sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai, kepada
penggantinya Letjen (Purn) Wahono. Yang terakhir ini bekas Dubes
di Birma.
Mengenakan setelan kuning tua dan dasi bergaris biru-merah,
bekas Dirjen 8 tahun itU banyak tertawa, sering "menari disko"
atau menirukan orang bertinju --sebelum menerima salam bekas
anak buah dan teman dekatnya.
Pejabat tinggi yang tetap tinggal di kompleks Perumahan BC (di
Slipi) itu memang diketahui sederhana. Walaupun tegas, laki-laki
jangkung (176 cm) ini dikenal dekat dengan anak buah, dan suka
bercanda. "Tugas pokok saya ialah membantu kelancaran pemasukan
dana lewat beacukai untuk menyejahterakan masyarakat," kata
Tahir. Untuk itu ia, kalau perlu, menindak anak buah.
Ia juga bekas perwira dari Tim Pemeriksa Pusat (Teperpu) yang
mengurusi tahanan politik. Dan selama jabatannya kemarin
terhitung banyak membenahi pabean. Antara lain membeli 46 kapal
patroli dari Jer-Bar dan Prancis, ditambah 3 kapal terbang
patroli. Dan minggu-minggu terakhir ia mendatangkan 6 anjing
pelacak untuk mencegah penyelundupan narkotik.
"Saya telah mendapat kesempatan berharga untuk memegang jabaun
terhormat," katanya. Kabarnya, tokoh yang belum punya anak ini
akan mendapat tugas sebagai Inspektur Jenderal Pembangunan
(Irjenbang), pembantu dekat Presiden. "Saya masih harus lapor
dulu," katanya. Lagi-lagi tertawa lebar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini