Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Siti Hardiyanti Jadi Bintang

The sunday times meliput tiga bintang: siti hardiyanti rukmana, bob hasan, dan eros jarot. siti hardiyanti putri sulung presiden suharto, figur wanita yang aktif dalam bidang bisnis & mengatur keluarga.

21 Januari 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIGA warga negara Indonesia mendapat predikat bintang untuk kawasan Asia Tenggara dan Australia. Yang menobatkan itu The Sunday Times, koran edisi minggu The Straits Times yang terbit di Singapura, Ahad pekan lalu. Mereka memang layak bintang: Siti Hardiyanti Rukmana, Bob Hasan, dan Eros Djarot. Ketiganya ini bersanding dengan, antara lain, Menteri Pertahanan Filipina Fidel Ramos, Ketua UMNO Baru Malaysia Datuk Abdullah Ahmad Badawi, pejuang antikorupsi Australia, Tony Fitzgerald. Kata koran itu, Siti Hardiyanti Rukmana, putri sulung Presiden Soeharto yang biasa dipanggil Mbak Tutut, adalah ibu rumah tangga yang luar biasa aktif. "Dalam satu minggu, hampir tidak pernah terlewatkan pemberitaan pers tentang dia, sebagai ibu bijak yang mengetahui bagaimana membagi waktu antara mengurus tiga anaknya, dan minatnya yang luas pada binis dan pekerjaan sosial," begitu ditulis TST. Disebut di situ Tutut sebagai pelukis, pencipta lagu, memajukan olahraga, menolong petani miskin, bahkan sampai berita desas-desus tentang akan menjadi Menteri Sosial. Yang belum disebut TST pun masih banyak. Umpamanya, Tutut dekat benar dengan anak-anak muda. Ketika di Balai Sidang Jakarta dua pekan lalu ada Bursa Anak Muda, Tutut berpidato dengan akrab. "Saya ini, biar sudah hampir magrib, semangatnya masih tetap muda," kata Tutut, 39 tahun, bergurau. Bob Hasan disebut TST sebagai "pemilik kerajaan bisnis yang di tahun mendatang semakin punya posisi penting dalam percaturan ekonomi". Sedang Eros, sebagai sutradara muda, bisa meraih 8 Piala Citra lewat film pertamanya, Tjoet Nya' Dhien. "Saya sendiri kaget, kok, orang luar yang sampai memilih saya sebagai bintang Asia Tenggara dan Australia," komentar Eros, yang sedang berada di Malang, Jawa Timur, pekan lalu. Ia tampak gembira, dan katanya lagi, "Begitulah, kalau kita serius bikin film, pasti orang luar pun menghargai kita."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus