Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

tokoh

Cara Bilal Indrajaya Menggali Inspirasi Lagu

Musikus Bilal Indrajaya mendapatkan sumber inspirasi lagu dari cerita teman dan banyak orang.

3 November 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MUSIKUS Bilal Indrajaya punya cara untuk mendapatkan inspirasi dalam menulis lagu. “Jumpailah banyak orang, dengarkan cerita mereka. Lihatlah keadaan dari sudut pandang mereka,” kata Bilal kepada Ecka Pramita dari Tempo, Kamis, 24 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bilal mengungkapkan, ia paling sering menemukan inspirasi ketika menjadi pendengar bagi teman-temannya. “Mendengarkan cerita dan keluh kesah mereka sehari-hari selalu memberi saya inspirasi untuk berkarya,” ujar penyanyi dan penulis lagu bernama lengkap Bilal Ahmad Indrajaya itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak remaja Bilal tertarik pada dunia musik. Sebelum berkarier solo, pria yang lahir pada 19 Desember 1995 ini sempat bergabung dengan grup musik rock Rhym sebagai gitaris. Bersama band cadas itu, ia merilis album mini bertajuk Stranger (2016). 

Nama Bilal sebagai penyanyi melejit lewat single “Niscaya”, yang sempat merajai jagat musik di media sosial. Bilal mengaku sangat senang dan bersyukur tembangnya itu viral di media sosial. “Ternyata lagu yang saya nyanyikan membawa kebahagiaan bagi banyak pihak,” tutur penggemar The Beatles dan Dewa 19 ini.

Sejak berkarier solo, Bilal telah merilis album mini Purnama (2019) dan album Nelangsa Pasar Turi (2023). Bilal juga pernah menjadi nomine Anugerah Musik Indonesia 2021 kategori Kolaborasi Alternatif Terbaik bersama grup musik Reality Club untuk lagu “I Wish I Was Your Joke”. 

Kini Bilal sedang mengarungi momen penting dari perjalanan album Nelangsa Pasar Turi. Album itu banyak terinspirasi dari pengalaman Bilal naik kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta, ke Stasiun Pasar Turi, Surabaya. Ia mempersembahkan konser spesial bertajuk “Nelangsa Pasar Turi: Kembali Ke Rumah” yang digelar di Surabaya pada 1 November 2024.

“Konser di Surabaya cukup berbeda dengan konser ‘Nelangsa Pasar Turi’ sebelumnya karena Kota Surabaya-lah yang menjadi inspirasi album Nelangsa Pasar Turi,” ucap alumnus Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara yang juga menggemari fotografi itu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus