Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MUSIM kampanye tiba dan lihatlah dada Ida Iasha. Di sana ada gambar banteng berwarna hitam, bantengnya PDI. Penampilannya yang khusus kali ini memang menjadi bagian dari wajah artis dan model Indonesia pada kalender PDI tahun 1992. "Saya kan sekadar membantu. Kalender itu dijual dan uangnya untuk PDI," kata artis film yang laris ini. Ida bergabung dengan PDI karena merasa prihatin atas miskinnya partai itu. Padahal PDI menjanjikan sesuatu yang besar. "PDI itu menaruh perhatian kepada masyarakat menengah ke bawah. "Ada semacam pemerataan keadilan yang akan diwujudkan. Itulah yang sesuai dengan hati nurani saya," kata Ida. Ida mengaku menjadi orang PDI setelah ketemu Guruh Soekarno. Guruh dengan gamblang menjelaskan tujuan partainya. Dan Ida tergiur. Makanya, pada musim kampanye kali ini ia tak keberatan mendampingi Guruh berkampanye. "Kalau ada waktu, saya akan ikut berkeliling," kata ibu beranak dua ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo