Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MESKI diprotes karena film yang pertama kali disutradarainya-Di Balik 98-dianggap tidak sesuai dengan sejarah Reformasi 1998, Lukman Sardi tidak kapok menjadi sutradara. Pria 43 tahun ini berkenan menjawab berbagai pernyataan seputar debutnya itu dengan pembenaran atau penafian.
Sebal terhadap kontroversi seputar film Di Balik 98.
Enggak. Gue pikir ya itu wajar aja kalau akhirnya ada yang protes.
Kapok menjadi sutradara film.
Sama sekali enggak. Gue malah menemukan tantangannya di sana.
Lebih suka menjadi aktor ketimbang sutradara.
Nah, ini pertanyaan susah. Gue enggak bisa bilang ya atau enggak untuk yang satu ini. Film is my passion. Aku pikir jadi aktor dan sutradara itu sesuatu yang masih bisa dilakukan bareng-bareng. Contohnya Mel Gibson.
Takut menghadapi tuntutan hukum saat film dipermasalahkan.
Enggak. Itu hak mereka yang merasa sebagai pelaku sejarah 1998. Lagi pula, film ini kan bukan soal politik.
Kalau cemas, saya biasanya merokok.
Tidak. Biasanya, kalau grogi, gue justru bikin gesture aneh. Kayak gini nih (menggaruk-garuk leher). Teman-teman dekat gue udah tahu banget kalau soal ini, ha-ha-ha….
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo