Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Magisnya Candi Bo-ko- sudah lama memi-kat- Trie Utami, 39 ta-hun. Setiap kali- ber-libur ke Nganjuk, kampung- ha-laman sang ayah, mantan- vo-kalis Krakatau itu me-nyempatkan diri mampir ke can-di atau pemandian tua. Sa-lah satunya ke kawasan Ratu Bo-ko, dua kilometer sebelah selatan Candi Prambanan, Jawa Tengah. ”Saya betah di situ, seperti deja vu,” kata Iie, panggilan akrab Trie.
Iie sering kembali. Ia bia-sa-nya naik ke candi dan duduk tepekur di bawah sinar bulan- purnama. Dari sejarah kera-ton Boko pada abad ke-8 Masehi yang ia tekuni, Iie be-la-jar mengenai rembulan- dan matahari sebagai per-lambang kebijakan. Pada- Sep-tember lalu, Iie datang bersa-ma sa-habatnya yang ju-ga fo-tografer. Entah energi a-pa yang merasukinya, tak ku-rang dari 750 frame gambar- di-dapat dalam satu hari. ”Hasilnya magis, luar biasa,” ucapnya.
Foto-foto itu, bersama de-ngan puisi dalam bahasa In-donesia dan Inggris, juga la-gu- dan cakram padat ber-isi klip video, akan meng-isi buku- berjudul Matahariku Rembulan yang ia tulis. Buku yang tengah ia rampungkan itu akan dipersiapkan menjadi suvenir resmi diplomat Indonesia di luar negeri. ”Ini semua ide dari Tuhan,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo