Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekalipun menjadi ma-na-jer- grup rock, Deswita Ma-ha-rani, 25 tahun, tak otoma-tis- menyukai musik cadas. Ma-najer grup Evo itu—dengan perso-nel- bekas pemusik Dewa, GIGI, dan Base Jam—justru penggemar berat la-gulagu Benyamin S., seperti Kompor Meleduk dan Superman.
Ini ketularan sang ayah. Ayahnya- yang memperkenalkan dia kepada- ke-lompok-kelompok lawak tahun 1970-an-, mulai dari Jayakarta Group sampa-i Pancaran Sinar Petro-maks. ”Saya belum lahir waktu itu. Tapi koleksi ayah lengkap,” kata Deswita menyebut detail sampul kaset yang bluwek.
Di mobil, Deswita pun selalu memasang kaset Bang Ben. Lengkingan sua-ra Bang Ben bisa menjadi penguat moti-vasinya saat shooting komedi Betawi Ngelenong Yuk (Trans TV) atau Santai Bareng Yuk (ANTV). ”Ber-juta-juta kali mendengar- la-gu Bang Ben, saya tak pernah bosan,” ucapnya.
Saking demennya dengan Bang Ben, ia pernah menyesal mengapa tak ditak-dir-kan hidup pada masa trio Benyamin, Ateng, dan Iskak berjaya. Tapi ra-sa- sesal itu segera berakhir. Deswita me-ngaku bersyukur masih bisa berma-in- sinetron bareng seniman Betawi la-in- yang juga hebat: Mandra. Jadi, tak a-da Benyamin, Mandra pun jadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo