Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Tri Mumpuni membuka kebun mawarnya di Subang untuk wisata mulai awal tahun ini.
Kebun mawar Tri Mumpuni memiliki 35 jenis mawar lokal dan impor.
Tri Mumpuni belum menamai semua mawarnya yang mempunyai aneka warna.
SEJAK menggarap serius kebunnya pada awal masa pandemi Covid-19, Direktur Eksekutif Inisiatif Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan Tri Mumpuni Wiyatno telah memiliki koleksi mawar beraneka warna. Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasinoal (BRIN) ini berencana membuka kebun mawarnya untuk pariwisata mulai tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk mengantisipasi jumlah pengunjung yang membeludak, Puni menyiapkan sistem reservasi. "Supaya yang datang tidak banyak dan mudah terpantau agar kebun tidak rusak," tutur Puni, 57 tahun, kepada Gunawan Wicaksono dari Tempo di Subang, Jawa Barat, Senin, 6 Desember 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Puni menanami kebun seluas satu hektare itu dengan mawar dalam dua tahun terakhir. Kebun di Desa Cicadas itu dulu hanya berisi rempah-rempah. Ia kesengsem dengan mawar karena variasi warna dan tantangan merawatnya. Menurut dia, merawat mawar seperti merawat perempuan cantik dan kaya yang perlu perhatian penuh. “Cantik bunganya tapi banyak durinya, jadi harus hati-hati. Tangan saya sudah biasa terluka dan berdarah," ujarnya.
Kebun itu memiliki 35 jenis mawar lokal dan mawar asal luar negeri. Ia saban hari menghabiskan dua-tiga jam di sana. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk memetik bunga yang sudah mekar agar muncul tunas baru dan bunga baru.
Puni mengatakan setiap mawar memiliki nama. Mon coeur, misalnya, adalah mawar yang berkelir ungu muda mendekati pink. "Penduduk lokal menyebut namanya moncor, ha-ha-ha...," ucapnya. Lalu ada juliet, sexy red, butterfly pink, candy, dan matador yang merah menyala. Ada juga mawar batik, yang terdiri atas campuran berbagai warna, dan double delight, yang oleh petani disebut komplang. "Pekerjaan rumah saya sekarang adalah memberi nama semua mawar di kebun dan memberi label."
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo