Upacara adat

MENGENAKAN pakaian adat Kulawi, dengan parang terhunus di tangan, Menteri Muda Ny. Lasiyah Sutanto,SH menghampiri kerbau yang terikat di halaman upacara. Lalu dengan tenang, ia menyabetkan parangnya kepunggung korban. Darah mengucur. Kerbau itu mengerang. Sebagian besar anggota rombongan Menteri yang terdiri dari wanita pada menjauh dengan perasaan ngeri. Tapi sang menteri tetap tenang. Pun ketika pemuka adat menebas leher kerbau itu sampai putus. Pemuka adat lalu mengoleskan darah binatang itu ke kening Menmud. Kemudian, sesudah kepala kerbau yang tergeletak di tanah ditutupi kain putih, sang menteri dipersilakan duduk di atasnya. Beberapa orang lelaki yang sudah beristri berangkulan dengan gadis-gadis remaja dan menari-nari mengitari Ny. Lasiyah Sutanto. Sesudah itu doa-doa dibacakan. Maka selesailah upacara adat--untuk mengangkat sang menteri sebagai anggota masyarakat Kulawi. Itu berlangsung ketika Ny. L. Sutanto berkunjung ke Sulawesi Tengah selama 4 hari-mulai 25 Juni. Kulawi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Donggala. Kepada TEMPO Ny. L. Sutanto mengaku tidak merasa ngeri "Saya sudah sering melihat darah terkucur," ujarnya --walaupun tentu bukan dia yang mengucurkannya. Ketika zaman perjuangannya dulu, "saya sering ikut merawat prajurit yang terluka."