RIWAYAT Nana Riwayatie memang tak begitu jelas. Meskipun
kemunculannya yang tiba-tiba sebagai Miss Indonesia untuk
pemilihan Miss Universe yang dilangsungkan di Seoul, Korea
Selatan, 29 Juni - 8 Juli, cukup menghebohkan.
Gadis berusia sekitar 22 tahun itu pernah hanya dikenal sebagai
runner up 11 Pemilihan Putri Remaja Jakarta 1977. Dengan hasil
itu ia berhak mengikuti Pemilihan Putri Remaja Indonesia tingkat
Nasional tahun yang sama. Nana tak memperoleh nomor. Yang
terpilih waktu itu adalah Linda Emran. Kepada TEMPO, Linda hanya
tahu "Nana itu orangnya cukup menarik dan lincah." Lebih dari
itu, ia tak kenal.
Rumah keluarga Nana sendiri di Tebet, Jakarta Selatan, tempat
kediaman Andi Baso Amier beserta istrinya orang tua
Nana--kebetulan kosong. Orang tuanya sedang ke Ujungpandang,
konon menghadiri satu upacara pernikahan. Orang yang mengaku
hanya menumpang di rumah itu hanya berkata: "Tunggu Bapak saja,
supaya saya tidak salah." Anehnya ia ketakutan.
Menurut kabar, Nana kuliah di Universitas Trisakti. Tapi orang
Trisakti tak ada yang tahu. Hanya diketahui ia adalah salah satu
dari hanya dua bersaudara. Adiknya ada di Bali. Dan kata para
tetangga, mereka baru saja pindah rumah.
Andy's Beauty, yang disebut-sebut sebagai pihak yang mengirimkan
Nana, ketika didatangi TEMPO nampak sepi. Menurut seorang
pelayan, salon kecantikan itu tutup sejak 10 hari yang lalu
sampai entah kapan. Sedang Sutopo Jasamiharja, Kepala Dinas
Pariwisata DKI Jaya yang juga Ketua Umum Yayasan Pembina Putri
Indonesia persis sedang cuti.
Tapi Dirjen Pariwisata Achmad Tirtosudiro ternyata punya satu
cerita, sebagaimana dikatakannya pada kantor berita KNI. Suatu
hari ia didatangi Andy Nurhayati pemilik Andy's Beauty yang
ditemani Brigjen.Pol.Drs. Subadi, yang mengaku pimpinan Badan
Pelaksana Pemilihan Ratu Indonesia sekaligus perwakilan
Indonesia untuk Miss Universe Committee.
Tamu itu minta restu karena hendak mengirimkan Miss Indonesia ke
Seoul Karena seorang menteri -- Daoed Joesoef -- pernah melarang
diselenggarakannya segala macam kontes kecantikan, Achmad
Tirtosudiro tak bisa memberi restu. Meski begitu, ketika sang
tamu meminta sesuatu dari sang Dirjen untuk diberikan sebagai
kenang-kenangan kepada Walikota Seoul, permintaan itu dipenuhi.
Dan sekarang, siapa saja sebenarnya y ang sedang dl Scoul
bersama Nana, belum diketahui--kalau itu penting.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini