Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PRISIA Nasution sedang menyetir mobil di tengah Kota Bandung saat melihat orang dengan gangguan jiwa berdiri di tepi jalan. Kakak aktris 35 tahun ini, yang ikut di dalam mobil, memintanya berhenti karena ingin memberikan uang kepada orang berpakaian compang-camping itu. Tapi Prisia urung memperlambat laju mobilnya. “Saya khawatir kalau kami beri uang dia malah dirampok,” katanya di kantor Tempo, Rabu, 22 Januari lalu.
Setelah peristiwa beberapa tahun lalu itu, pelakon yang akrab disapa Pia ini banyak mencari informasi tentang persoalan orang dengan gangguan jiwa, yang kerap disebut orang gila. Ternyata tak banyak orang yang mau menyumbang panti yang merawat mereka. Masih banyak pula stigma yang melekat, misalnya orang dengan gangguan jiwa cenderung bertingkah mengerikan dan kerap menyerang orang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui yayasan yang didirikannya, Kopi Panas Foundation, Pia membantu orang-orang dengan gangguan jiwa. Selain memberikan sumbangan, yayasan yang berawal dari komunitas peduli isu kemanusiaan dan lingkungan ini berusaha menghapus stigma yang salah kaprah tersebut.
Tiap kali datang ke panti rehabilitasi, Pia biasanya mengobrol dengan orang yang dirawat di sana. Ia lantas mengunggah aktivitas itu ke Instagram Story. Banyak pengikutnya yang heran. “‘Enggak takut, Kak? Mereka enggak menyerang?’ Enggak, tuh,” ujar pemain film Temen Kondangan ini. Menurut Pia, orang dengan gangguan jiwa bisa berinteraksi seperti orang kebanyakan. Unggahan itu bahkan membuat beberapa pengikutnya tertarik menjadi sukarelawan di yayasannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo