Wujud Cita-cita Einstein

SEABAD kelahiran Albert Einstein diperingati di Princeton, New Jersey, AS, dengan suatu simposium awal Maret. Di antara 200 ilmuwan hadir pula seorang ahli fisika Inggeris. Menarik karena ia bertubuh cacat berat dan teronggok di kursi roda. Stephen llawking namanya, 37 tahun umurnya, datang dari Universitas Cambridge, Inggeris. Dr Hawking mengidap sejenis penyakit pengerasan pembuluh darah yang membuat jasmaninya menciut dan nyaris lumpuh total. Kepalanya nampak menjadi besar dan terkulai jatuh di dadanya. Untuk menengadah sedikit saja dia memerlukan upaya besar. Namun dia toh melakukan perjalanan panjang dari negerinya. Katanya: "Karena seluruh pekerjaan saya berhubungan langsung dengan teori relativitas Einstein. Di simposium 6 hari itu dia menyampaikan kertas kerja yang dibacakan seorang bekas muridnya, Alan Lapedes. Hawking dikabarkan diakui secara luas sebagai salah seorang master di bidang teori abad ini, malah dianggap setara dengan Einstein. Kekhususannya adalah apa yang dikenal kalangan astronomi sebagai fisika black holes. Sampai di babak tanya jawab, Hawking menjawab pertanyaan hadirin dengan suara mengerang dan lidah yang berat. Di akhir kertas kerjanya, Hawking bilang bahwa tujuan yang ingin dicapainya ialah suatu Teori Quantum yang komplit dan konsisten yang akan menggabungkan gaya berat dan seluruh interaksi gejala fisika lainnya. "Ini akan mewujudkan cita-cita Einstein di tahun-tahunnya yang terakhir, sekalipun dalam bentuk yang mungkin tidak dikenalnya," tulis Hawking. Hadirin pun bertepuk riuh, dan sejenak Hawking mencoba mendongak seraya mulutnya yang besar itu menyeringai -- maksudnya tentu mau senyum.