Proses evakuasi dan pemulihan terus berlangsung setelah pesawat Jeju Air yang membawa 181 orang jatuh saat gagal mendarat dan terbakar di bandara di Muan di barat daya Korea Selatan pada Minggu pagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penerbangan Jeju Air 7C2216, yang berangkat dari Bangkok, Thailand, keluar dari landasan pacu dan menabrak dinding luar di Bandara Internasional Muan sekitar pukul 09:07 waktu setempat, yang memicu ledakan besar yang menyebabkan pesawat terbakar dan menghancurkan badan pesawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setidaknya 167 korban jiwa telah dikonfirmasi sejauh ini sementara jumlah korban tewas terus meningkat.
Pesawat penumpang itu membawa 173 penumpang Korea Selatan dan dua penumpang Thailand, serta enam awak pesawat. Menurut pihak berwenang, butuh waktu untuk menemukan dan mengidentifikasi jenazah karena badan pesawat hancur parah.
Kementerian transportasi Korea Selatan mengatakan bahwa unit investigasinya telah mengamankan kedua kotak hitam dari pesawat penumpang yang jatuh itu. Seorang pejabat di Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi mengatakan dalam jumpa pers bahwa data penerbangan dan perangkat perekam suara telah diambil dari reruntuhan pesawat.
Menurut laporan media Korea Selatan, pihak berwenang yakin insiden itu mungkin disebabkan oleh tabrakan burung yang menyebabkan kegagalan roda pendaratan.
Kantor Berita Yonhap melaporkan bahwa setelah upaya pendaratan pertama yang gagal karena roda pendaratan yang tidak berfungsi, pesawat itu berputar lagi, dan melakukan upaya kedua dengan pendaratan terbalik yang mengakibatkan tabrakan ke dinding setelah pesawat terlihat tergelincir dari landasan pacu.
Api awalnya dipadamkan sekitar 43 menit setelah kecelakaan terjadi, dengan sekitar 80 petugas pemadam kebakaran dan helikopter dikirim ke tempat kejadian.
Video: CCTV+
Editor: Dwi Oktaviane
