Gunung Marapi erupsi pada Minggu, 3 Desember 2023. Lantas, apa saja fakta terkait erupsi Gunung Marapi?
1. Berstatus waspada sejak 2011 silam
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hendra Gunawan menyebut Gunung Marapi berstatus waspada atau level II sejak 2011.
2. Sinyal peringatan
Menurut Hendra, status waspada atau level II itu mengindikasikan bahwa pendakian pada radius 3 kilometer dari kawah gunung sudah tidak disarankan.
3. Erupsi Sulit diprediksi
Apalagi, kata Hendra, letusan Gunung Marapi cukup susah untuk diprediksi. Aktivitas gempa vulkanik terekam rata-rata sekali setiap bulan. Selain itu, PVMBG melaporkan sudah ada dua kali erupsi terjadi pada Januari dan Desember 2023.
4. Erupsi 46 kali dalam dua hari
Sementara itu, petugas Pos Gunung Marapi Sumatera Barat mencatat, terdapat 46 kali erupsi dan 44 kali embusan selama dua hari, Minggu hingga Senin, 3-4 Desember 2023.
5. Alat pendeteksi sempat dicuri
Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan bahwa peralatan untuk mengamati Gunung Marapi pernah dicuri. “Memang pernah ada gangguan pada awal 2023, peralatan di stasiun Pemantauan Gunung Marapi (GGSL) sempat dicuri pada Maret dan ini sudah dua kali kecurian, sebelumnya pada 2020,” ucap dia.
Foto: tempo.co
Editor: Ridian Eka Saputra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini