Ketika operasi penyelamatan besar-besaran untuk menemukan korban yang terperangkap di bawah bangunan runtuh melampaui ambang batas kritis 72 jam, para kerabat yang putus asa meluncurkan upaya pencarian mereka sendiri di seluruh Prefektur Ishikawa, Jepang tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter terjadi pada hari Senin, gempa tersebut memicu kerusakan luas di seluruh kota di Ishikawa, merobohkan bangunan dan mengubur korban di reruntuhan. Jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 100 orang di Ishikawa, dan 211 orang masih hilang akibat bencana tersebut hingga hari Sabtu, menurut laporan media lokal yang mengutip otoritas setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Shigeru Sakaguchi, Walikota Kota Wajima di Prefektur Ishikawa, mengatakan pada hari Jumat bahwa lebih dari 100 orang masih terjebak di bawah bangunan yang runtuh.
Di pusat kota Kota Nanao, Prefektur Ishikawa, rumah-rumah yang rusak dan terfragmentasi tersebar dimana-mana, sehingga sulit untuk memastikan kelangsungan hidup seseorang.
Ketika jalan-jalan menuju zona gempa perlahan-lahan dibuka kembali, Gubernur Ishikawa Hiroshi Hase mengatakan pada hari Jumat bahwa menemukan orang-orang yang terjebak dan hilang adalah prioritas mendesak, karena jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat.
“Banyak orang yang masih terkubur di dalam rumah dan puing-puing yang runtuh, menunggu untuk diselamatkan. Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk mengumpulkan informasi untuk pencarian dan penyelamatan. Ini tugas utama,” ujarnya.
Video: CCTV+
Editor: Dwi Oktaviane