Akademisi Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, menilai bandara di IKN, Kalimantan Timur, tak layak jika akan difungsikan sebagai bandara komersial.
“Kalau lihat progres sampai hari ini sih belum (layak),” kata Trubus saat dihubungi pada Rabu, 25 September 2024.
Bandara di IKN belum layak digunakan sebagai bandara komersial, menurut dia, di antaranya karena belum memperhatikan akses masyarakat terhadap bandara di IKN. “Masyarakatnya belum banyak di sekitaran situ, jadi pengguna masih sedikit. Saya menduga bandara itu baru bisa untuk komersial di 2045. Itu pun kalau diseriusin,” katanya.
Dengan kondisi seperti itu, ia menambahkan, bandara di IKN yang posisinya di antara Bandara Sepinggan Balikpapan dan Bandara APT Pranoto Samarinda juga sulit bersaing. “Satu bandara itu bisa aktif komersial dibutuhkan dukungan publik, kaitannya dengan kesadaran ekonominya. Kalau ekonomi sulit, bagaimana mau menggunakan bandara."
Oleh sebab itu, ia mendorong agar pemerintah lebih mendorong bandara yang sudah ada terlebih dahulu di Samarinda dan Balikpapan, ketimbang bandara IKN. “Dua bandara itu bisa diperluas atau fasilitasnya ditingkatkan. Sementara bandara IKN ini jangan difungsikan dulu, supaya tak menimbulkan konflik kepentingan dengan dua bandara itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengharapkan bandara di IKN, Kalimantan Timur bisa digunakan untuk penerbangan komersial.
Video: youtube/sekretariat presiden
Editor: Ridian Eka Saputra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini