Harga minyak mentah dunia kembali ditutup melemah pada perdagangan Kamis waktu AS atau Jumat (11/04/2025) waktu Indonesia, terseret kekhawatiran pasar atas kebijakan tarif agresif Presiden Donald Trump yang dinilai bisa menekan permintaan global, terutama dari China sebagai importir terbesar minyak mentah dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengacu pada data Refinitiv, harga minyak Brent kontrak Juni 2025 ditutup turun ke level US$62,98 per barel, melemah 0,55% dibanding penutupan sehari sebelumnya. Sementara West Texas Intermediate (WTI) ditutup di US$59,67 per barel, turun 0,67%.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ini menjadi penurunan harian kedua berturut-turut setelah pada Rabu (9/4), Brent sempat melesat ke US$65,48 sebelum akhirnya berbalik arah. Dalam sepekan terakhir, Brent sudah longsor hampir 14% dari posisi tertingginya di awal April yang sempat menyentuh US$75,29.
Jika pertumbuhan ekonominya terganggu akibat pembalasan tarif atau penurunan ekspor, pasar energi global bisa menghadapi kelebihan pasokan dalam waktu dekat.
Pelaku pasar kini menantikan data inflasi AS dan sinyal lanjutan dari OPEC+ terkait kebijakan pasokan, untuk mendapatkan kejelasan arah pasar ke depan. Namun selama ketidakpastian tarif dan risiko resesi membayangi, harga minyak berpotensi tetap dalam tekanan.
Video: CCTV+
Editor: Dwi Oktaviane