Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md, mengatakan pihaknya mendapat laporan tentang dugaan kecurangan dalam tahap pemilihan umum atau Pemilu 2024. Mahfud menyebut bisa jadi dugaan kecurangan itu benar, tapi bisa juga hanya manipulasi informasi.
“Bila itu sungguh-sungguh terjadi, mungkin saja itu dilakukan oleh aparat, tapi mungkin juga dilakukan oleh warga sipil biasa,” kata Mahfud dalam pidato tertulis yang diterima Tempo pada Senin sore, 13 November 2023.
Laporan yang diterima pria kelahiran Sampang, Madura, itu antara lain adalah dugaan pemasangan baliho partai politik oleh pihak tertentu, penurunan baliho partai politik tertentu yang diduga dilakukan oleh aparat. Menurut dia, alat peraga sosialisasi calon presiden dan wakil presiden tertentu diturunkan oleh oknum Satpol PP dan sejumlah oknum polisi mendatangi kantor partai politik tertentu yang diduga sebagai tindakan intimidasi.
“Kemudian, aktivis dan masyarakat sipil juga melaporkan dugaan intimidasi yang dilakukan aparat terhadap aktivitas kebebasan berekspresi,” kata Mahfud.
Kejadian itu, kata Mahfud, semua berlangsung di Jakarta, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara. Oleh karena itu, Mahfud mengajak agar Pemilu dilaksanakan dengan penuh kejujuran, berdasarkan prinsip demokrasi yang berkeadaban.
Foto: tempo.co
Editor: Ridian Eka Saputra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini