Pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Muradi, mengatakan pengaruh politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan redup setelah pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden pada 20 Oktober mendatang. Dia pun yakin Jokowi akan mulai ditinggalkan partai-partai pendukungnya.
"Saya yakin betul, pasca 20 Oktober mereka (partai pendukung) akan geser," kata Muradi saat dihubungi Tempo, Kamis, 4 Juli 2024.
Menurut Muradi, latar belakang Prabowo sebagai militer membentuk kepribadiannya menjadi seorang yang cenderung formal. Prabowo pun akan enggan terus-menerus manut kepada Jokowi.
"Pak Prabowo itu kan orangnya formal banget. Tertib dan formal. Dia tidak akan terus-terusan mendengarkan Pak Jokowi setelah Pak Jokowi tidak lagi Presiden,” ujarnya.
Prabowo sempat mewacanakan akan membentuk Presidential Club setelah dirinya resmi melenggang ke istana. Klub informal ini akan jadi ajang mantan presiden berbagi pandangan untuk pemerintahan baru.
Meski relasi Prabowo dan Jokowi akan terawat lewat forum pensiunan kepala negara itu, kata Muradi, ini tidak berarti Prabowo akan mengikuti arahan Jokowi.
Prabowo dan Jokowi punya pengalaman pahit. Muradi menuturkan, masa-masa menjelang Pemilihan Presiden 2014, Prabowo sempat bertemu dengan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi saat ini.
Foto: tempo.co
Editor: Ridian Eka Saputra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini