Video

Soal Usulan Dana Makan Bergizi Gratis Pakai Zakat, Ketua Baznas: Kalau untuk Fakir Miskin Kita Lakukan

16 Januari 2025 | 08.00 WIB

Ketua Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Noor Achmad buka suara terkait usul pembiayaan makan bergizi gratis memakai skema zakat. Dia mengatakan lembaganya akan melakukan jika program unggulan milik Presiden Prabowo Subianto ini diberikan untuk kelompok fakir miskin.

"Kalau memang sasarannya (makan bergizi gratis) nanti kepada fakir miskin, ya kami akan lakukan. Artinya bahwa prioritas kami adalah untuk membantu fakir miskin," kata Noor Achmad saat ditemui di Kompleks Parlemen Jakarta, pada Rabu, 15 Januari 2025.

Dia membeberkan alasan Baznas tidak dapat sembarangan memberikan pembiayaan untuk program makan bergizi gratis ini. Noor Achmad mengatakan hal tersebut karena lembaganya menganggap dana zakat hanya untuk kelompok yang tidak mendapatkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

"Jadi, kalau Baznas itu dasarnya kan mustahiq. Mustahiq itu orang yang berat untuk mendapatkan dana dari zakat, infak, dan sedekah," ucap dia.

Noor Achmad mengatakan lembaganya akan membantu pembiayaan makan bergizi gratis bila program tersebut diberikan untuk fakir miskin. Caranya, kata dia, Baznas akan melakukan verifikasi tertentu untuk kelompok fakir miskin yang berhak mendapatkan makan bergizi gratis.

"Kerabat asnaf itu fakir miskin terutama sekali. Kemudian bisa juga ada yang lain. Musafir, ghorin, ada memerdekakan budak," tutur Noor Achmad.

Selain itu, dia memastikan terhadap kelompok fakir miskin atau orang yang tidak mendapatkan makanan dapat mendatangi Baznas untuk diberikan bantuan makananan oleh lembaganya. Noor Achmad mengatakan upaya ini tidak hanya berkaitan dengan program makan bergizi gratis.

Sementara itu, usul pembiayaan makan bergizi gratis menggunakan zakat bermula dari Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Najamuddin. Dia mengusulkan agar pemerintah dapat mencari alternatif pembiayaan program ini melalui skema zakat, infaq, dan sedekah (ZIS). Sebab, anggaran dari negara masih belum menutupi total anggaran yang dibutuhkan untuk program tersebut.

 

 

 

Foto: tempo.co
Editor: Ridian Eka Saputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ads
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum