Menurut Organisasi Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), putaran baru vaksinasi polio di Jalur Gaza yang dilanda perang bertujuan untuk mengimunisasi sekitar 590.000 anak di bawah usia 10 tahun, akan dimulai pada 14 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengunggah di media sosial bahwa putaran kedua vaksinasi polio di Jalur Gaza telah dikonfirmasi, yang akan dimulai pada 14 Oktober untuk memvaksinasi sekitar 590.000 anak di bawah usia 10 tahun, dengan mencatat bahwa jeda kemanusiaan khusus wilayah telah disepakati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Putaran baru vaksinasi ini mengikuti apa yang dilaporkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai keberhasilan besar dalam putaran pertama upaya vaksinasi di Gaza, yang berakhir pada pertengahan September.
Kampanye ini meningkat setelah Gaza melaporkan kasus polio pertamanya dalam 25 tahun terakhir pada bulan Agustus 2024. WHO mengumumkan pada 29 Agustus bahwa Israel dan Hamas telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata sementara guna memfasilitasi upaya vaksinasi. Vaksin polio oral memerlukan dua dosis, yang diberikan dengan jarak empat minggu.
Sekitar 560.000 anak di bawah usia 10 tahun divaksinasi polio selama putaran pertama kampanye vaksinasi yang dilakukan dalam tiga tahap selama 1-12 September 2024 di Jalur Gaza.
Tahap pertama kampanye vaksinasi mencakup wilayah Gaza tengah, termasuk Deir al-Balah dan kamp pengungsi al-Nuseirat, al-Maghazi, dan al-Bureij. Tahap kedua dimulai pada 5 September di Khan Younis dan Rafah di Gaza selatan, diikuti dengan dimulainya tahap ketiga di Gaza utara pada 9 September.
Poliomielitis, yang umumnya dikenal sebagai polio, adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus polio, yang terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan atau kematian pada kasus yang parah. Karena belum ada obatnya, vaksinasi tetap menjadi metode pencegahan yang paling efektif dan ekonomis.
Video: CCTV+
Editor: Dwi Oktaviane