Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cerita Warga Desa Tenggelam di Demak: Setiap Tahun Air Naik

Bencana alam hidrometerologi akibat krisis iklim semakin sering terjadi. Beberapa pulau kecil dan kota-kota pesisir mulai terendam, bahkan ada yang terancam tenggelam. Tempo menelusuri bagaimana petaka iklim yang terjadi terhadap pulau dan pesisir di Indonesia.

7 April 2022 | 02.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RUTINITAS memasang kayu untuk meninggikan bagian dasar rumahnya ini, Sonhaji lakoni setelah air laut merendam jalan, persis di depan rumahnya.

Sonhaji, warga Dukuh Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah ini, tidak menyangka, air laut benar-benar sampai di depan rumahnya. Padahal, 40 tahun lalu Dukuh Timbulsloko masih di kelilingi sawah. “Dahulu ini di sini atalha sawah-sawah,” ungkap Sonhaji kepada Tempo.

Catatan yang dimiliki kantor desa, sawah terakhir di Timbulsloko pada 2016. Kini, air laut bahkan mengepung perkampungan yang berjarak sekitar tiga kilometer dari awal garis pantai. Kala itu, jalan depan rumah masih bisa dilalui kendaraan roda empat. 

Visual yang didapat Tempo pada 2021 dan 2022 nampak berubah drastis. Bahkan air hingga Maret 2022 sudah menenggelamkan jalan di depan rumah Sonhaji, yang setahun sebelumnya saat Tempo datangi masih bisa dilalui berjalan kaki.

Timbulsloko jadi salah satu desa yang mengalami banjir rob terparah di pesisir Demak. Hingga kini warga Desa Timbulsloko terus berjuang melawan ketinggian air laut yang terus naik. Desa lainnya yang punya masalah sama dengan Desa Timbulsloko adalah Desa Bedono. Tempo menyambangi dua dusun di Desa Bedono.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Desa lainnya yang punya masalah sama dengan Desa Timbulsloko adalah Desa Bedono. Kami menyambangi dua dusun di Desa Bedono. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Banjir rob yang terjadi selama 20 tahun terakhir telah menenggelamkan Dusun Rejosari. "Setiap tahun airnya selalu naik," tutur Pasijah salah satu warga yang memilih tetap bertahan di Dusun Rejosari.

Abrasi yang terjadi di pesisir Kabupaten Demak, benar-benar menjadi ancaman.

Jika tidak segera diatasi, maka kawasan tersebut diperkirakan tenggelam dalam 10-20 tahun mendatang. “Ada  112 kota dan kabupaten terancam berkurang daratan pesisirnya,” kata Penelitian Heri Andreas dari Tim Geodesi Institut Teknologi Bandung.

Kabupaten Demak adalah salah satunya dari 112 kota dan kabupaten yang dimaksud Oleh Heri Andreas. 

Bencana alam hidrometeorologi akibat krisis iklim kini juga tengah menghantui pulau-pulau kecil terluar di Indonesia.

Temuan Tempo di Pulau Tolop Kecil di Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Kepulauan Riau memperlihatkan kondisi pulau yang terdampak abrasi.

Data BNPB, sepanjang 2021 terjadi 5.402 bencana alam di Indonesia.

Untuk bencana hidrometeorologi basah rinciannya adalah 1.794 kejadian banjir, 1.577 puting beliung, 1.321 tanah longsor, serta 91 gelombang pasang dan abrasi.

Lalu apa upaya pemerintah dalam menangani bencana hidrometerologi akibat krisis iklim? Simak video selengkapnya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus