Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pilu Nelayan Tradisional Melawan Cantrang di Sumatera Utara

Sejak tahun 1980 nelayan tradisional Provinsi Sumatera Utara sudah berkonflik dengan nelayan yang menggunakan Cantrang dan trawl. Tak jarang konflik antara nelayan tradisional dan nelayan tersebut menyebabkan korban jiwa.

31 Juli 2022 | 23.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masih teringat oleh Masniari, 21 tahun silam saat mendengar kabar suaminya Samsul dikabarkan meninggal dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Masniari Samsul ditemukan meninggal dunia setelah setelah sebelumnya ditabrak kapal pukat Trawl. Samsul ditabrak setelah berusaha mengusir nelayan pukat trawl yang masuk ke perairan Serdang Bedagai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nasib pilu juga dialami Armain, nelayan tradisional Serdang Bedagai Lainnya.Tahun 2016 lalu Armain yang hari itu tengah melaut mencari udang dan kepiting di pesisir Serdang Bedagai menjadi korban aksi arogansi nelayan pukat trawl yang sengaja menabrakan kapalnya ke perahu Armain. Tak sampai disitu, Armani dianiaya beberapa orang nelayan pukat trawl, hingga mengalami luka-luka, beruntung nyawa Armain masih bisa selamat.

Kepada Tempo Armain dan istrinya Saniyah menceritakan peristiwa naas itu.

Simak video selengkapnya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Harfin Naqsyabandy

Harfin Naqsyabandy

Jurnalis video.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus