Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gagasan itu muncul pada akhir April lalu, sebelum Malaysia melangsungkan pilihan raya umum ke-13. Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, mengunjungi Juasuf Kalla di Jakarta. Di kediaman mantan Wakil Presiden RI tersebut, Anwar membahas gagasannya untuk mengakhiri ketegangan politik pascapemilu Malaysia. Wakil perdana menteri era Mahathir Mohamad itu meminta Kalla menjadi mediator dengan Ketua Barisan Nasional—koalisi partai berkuasa—Dato' Sri Mohammad Najib bin Tun Abdul Razak. Kebetulan, Kalla dan Najib Razak dikenal akrab karena sama-sama berdarah Bugis.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo