Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Wawancara
Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan Andy Yentriyani:

Berita Tempo Plus

Kekerasan Seksual di Kampus seperti Gunung Es

Kasus dugaan perundungan seksual di Universitas Riau kembali menguak puncak gunung es kekerasan seksual di kampus. Bagaimana mengusutnya?

20 November 2021 | 00.00 WIB

Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani  di Jakarta, Kamis, 21 Oktober 2021/TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani di Jakarta, Kamis, 21 Oktober 2021/TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Komnas Perempuan terlibat dalam pembahasan peraturan Menteri Pendidikan tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi.

  • Kasus kekerasan seksual di kampus ibarat puncak gunung es karena selama ini sering ditutupi.

  • Komnas Perempuan menyoroti kegagalan sistem dan masalah kompetensi petugas dalam kasus pencabulan tiga anak di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

DI tengah mencuatnya kasus dugaan di Universitas Riau, terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 30 Tahun 2021 memberi angin segar bagi korban. Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Andy Yentriyani mengatakan aturan tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi itu menyuguhkan upaya penanganan kasus kekerasan seksual yang lebih sistemis. “Jadi bukan ad hoc per kasusnya yang harus menjadi perhatian, tapi bagaimana misalnya sistem pencegahan dan penanggulangannya,” kata Andy, 44 tahun, dalam wawancara khusus dengan Tempo, Kamis, 18 November lalu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Mahardika Satria Hadi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2010. Kini redaktur untuk rubrik wawancara dan pokok tokoh di majalah Tempo. Sebelumnya, redaktur di Desk Internasional dan pernah meliput pertempuran antara tentara Filipina dan militan pro-ISIS di Marawi, Mindanao. Lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus