Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Aksi Kamisan di depan Istana Negara sudah 15 tahun berjalan.
Penyelesaian kasus HAM berat yang dituntut Aksi Kamisan seperti menemui jalan buntu.
Apa perbedaan penanganan Aksi Kamisan antara Presiden SBY dan Jokowi?
SETELAH beberapa lama absen karena pandemi Covid-19, akhirnya Aksi Kamisan, unjuk rasa yang menuntut penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi manusia berat, di pojok barat Monumen Nasional, Jakarta, yang berhadapan dengan Istana Negara kembali. Pada Kamis, 14 April lalu, demonstran berbaju gelap dan berpayung berdatangan. Mereka berdiri melingkar mendengarkan refleksi dan pembacaan puisi dari peserta aksi. Hari itu, Bedjo Untung, Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965-1966, berbicara mengenai kebijakan Panglima Tentara Nasional Indonesia Andika Perkasa yang membolehkan keluarga anggota Partai Komunis Indonesia mendaftar menjadi tentara. Aksi Kamisan ini adalah yang ke-724 dan sudah memasuki tahun ke-15.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo