Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Fedik Abdul Rantam memimpin tim peneliti Universitas Airlangga dalam mengembangkan vaksin Covid-19.
Vaksin Merah Putih bikinan Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia hampir rampung menjalani uji praklinis tahap kedua.
Uji klinis pada manusia dilakukan pada pekan keempat Oktober nanti.
KETIKA jumlah kasus Covid-19 di Indonesia melonjak pada Juni-Agustus lalu, ketua tim peneliti vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair), Fedik Abdul Rantam, justru hilir-mudik dari Kota Surabaya ke kantor PT Biotis Pharmaceutical Indonesia di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Saat itu Biotis, yang bermitra dengan Universitas Airlangga dalam pengembangan vaksin Merah Putih, telah memiliki laboratorium biosafety level 3 (BSL-3) untuk menjalankan uji praklinis fase pertama. “Saya pernah membawa lima liter virus (SARS-CoV-2) dari Surabaya,” kata Fedik, 61 tahun, dalam wawancara khusus melalui konferensi video dengan Tempo, Jumat, 17 September lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo