Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sembilan belas tahun lalu, nama Sriyanto Muntasram bukan "siapa-siapa". Ia Kepala Seksi Operasi di Komando Daerah Militer (Kodim) Jakarta Utara dengan pangkat kapten. Dalam geger yang membakar Tanjung Priok, nama Sriyanto, perwira lapangan yang menghadapi massa pada sebuah malam yang gerah pertengahan September 1984, hampir tak pernah disebut media massa. Ia tenggelam dalam kebesaran Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Benny Moerdani dan Panglima Daerah Militer (Pangdam) Jaya, Mayor Jenderal Try Sutrisno. Dua orang petinggi militer inilah yang kala itu dianggap bertanggung jawab atas tragedi Tanjung Priok.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo