Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SELAMA empat tahun menyebarkan ajarannya, Pendeta Mangapin Sibuea berhasil merekrut hampir 300-an anggota jemaat "Sekte Gereja Kiamat". Mereka berasal dari berbagai kota besar di Indonesia. Meski ajaran Sibuea dianggap tak rasional dan melenceng dari ajaran Kristen—antara lain karena meyakini kiamat datang pada 10 November lalu—anehnya pengikutnya kebanyakan kaum profesional dan berpendidikan. Beberapa di antara mereka bahkan mengaku "terngiang-ngiang seruan Yesus". Inilah warna-warni kisah mereka yang menjadi "korban" jemaat Sibuea.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo