Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

<font size=2 color=#CC0000>Arifin Panigoro</font><br />Mengebor Sampai ke Libya

Dia merintis Medco menjadi perusahaan energi kelas global. Melintas sebentar di politik dan masuk daftar orang terkaya di Indonesia.

12 Mei 2008 | 00.00 WIB

<font size=2 color=#CC0000>Arifin Panigoro</font><br />Mengebor Sampai ke Libya
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepuluh tahun lalu, satu bom molotov dilempar orang tak dikenal di halaman sebuah rumah di Jalan Jenggala I, Jakarta Selatan. Saat itu, awal 1998, masa genting bagi rezim Soeharto yang sedang menghitung hari kejatuhannya. Arifin Panigoro, pengusaha minyak, tinggal di sana. Dia akrab dengan aktivis mahasiswa. Rumahnya, yang dilempari molotov, adalah tempat singgah para aktivis, setelah lelah turun ke jalan.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus