Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
BAH itu datang ketika warga Wasior baru memulai hari. Mereka sedang bersiap ke tempat kerja, mengudap sarapan, atau mendatangi pasar, Senin pagi 4 Oktober 2010. Hujan yang mengguyur semalaman meluapkan empat sungai yang melumat kota sepanjang 23 kilometer itu. Lumpur, batu-batu sebesar metromini, dan batang kayu seukuran drum dalam sekejap menimbun kota. Lanskap dan sejarah ibu kota Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, ini pun tumpas dalam sekejap.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo