Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Sedikitnya satu perahu sampah plastik dipungut dari Pantai Mekar Muara Gembong, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 29 Agustus 2019. Sampah ini diduga kiriman dari Jakarta maupun Bekasi melalui Kali CBL.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengurus Kelompok Sadar Wisata Desa Pantai Mekar Suhendar mengatakan, sampah tersebut terbawa ombak laut sehingga bermuara di bibir pantai. "Mayoritas sampah rumah tangga baik dari Jakarta maupun Bekasi melalui Sungai CBL," kata Hendar ditemui Tempo di Muara Gembong, Kamis, 29 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hendar mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field memasang jaring sampah di bibir pantai. Jaring ini untuk menghalau sampah-sampah masuk ke hutan mangrove karena dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. "Mangrove yang baru ditanam bisa mati terkena hantaman sampah," ujar Hendar.
Menurut Hendra, setiap sepekan sekali warga di sana kerja bakti membersihkan sampah yang masuk ke bibir pantai. Lantaran belum ada truk sampah masuk, sampah-sampah hingga puluhan karung yang dipungut terpaksa dikubur di wilayah setempat. "Sampah lebih banyak lagi jika musim hujan," kata Hendra.
Manager PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field, Ceppy Agung Kurniawan menambahkan, pihaknya mulai membuat inovasi baru untuk mengamankan mangrove yang baru ditanam supaya tidak mati akibat hantaman sampah. "Kami membuat tanggul dari ban, menghalau sampah-sampah besar," ujar Ceppy di sela penyerahan CSR perusahaan.
Menurut Ceppy, tak hanya sampah plastik yang masuk ke Pantai Mekar Muara Gembong Bekasi, melainkan juga sampah berukuran besar seperti kasur bekas, kursi dan lainnya. "Jaring saja tidak kuat, makanya kami buat double barrier, di depan ban, kemudian di belakang jaring untuk sampah ringan," kata Ceppy.
ADI WARSONO