Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bogor - Pemerintah Kota Bogor mulai hari ini menutup empat puskemas selama tiga hari hingga 14 Agustus 2020 setelah 27 pegawai puskesmas terkonfirmasi positif Covid-19. Puluhan pegawai positif Covid-19 itu berasal dari delapan puskesmas di Kota Bogor.
Empat puskesmas yang ditutup sementara adalah Puskesmas Gang Aut, Puskesmas Cipaku, Puskesmas Kesehatan Masyarakat Bogor Utara dan Puskesmas Mekarwangi. Penutupan dilakukan untuk disinfeksi. Empat puskesmas ini dianggap berisiko atau berkategori merah.
Baca juga: Dalam 3 Hari Ini, Kasus Positif Covid-19 di Kota Bogor Bertambah 36 Orang
“Bagi puskesmas lain yang ditemukan ada positif, tapi tidak bersinggungan dengan pelayanan, itu tetap buka," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya, dikutip dari laman resmi Pemkot Bogor, Selasa 11 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adapun 8 puskesmas yang terindikasi terpapar Covid-19, yakni Puskesmas Gang Aut, Cipaku, Bogor Utara, Sindangbarang, Tanah Sareal, Merdeka, Mekarwangi, dan Semplak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bima Arya mengatakan, kendati beberapa petugas medis maupun non medis terjangkit Covid-19, belum tentu ditularkan langsung oleh pasien atau warga. “Ada beberapa tertular di keluarganya. Jadi ini penularan sudah masuk di keluarga,” kata dia.
Wali Kota Bogor itu mengingatkan warganya untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan. Terlebih, orang yang terinfeksi covid-19 kerap berkeliaran tanpa gejala. “Itu sangat berbahaya, mereka OTG yang bisa saling menularkan,” ujar Bima Arya yang juga pernah terinfeksi Covid-19.
Dari laman resmi Kota Bogor tercatat petugas pelayanan langsung yang terinfeksi berjumlah 13, di antaranya 4 bidan, 2 dokter umum, 3 dokter magang, 2 petugas farmasi dan 2 petugas analis. Sisanya tiga petugas penunjang, 1 petugas pendaftaran dan 2 sekuriti.
Baca juga: Kota Bogor Jadi Zona Oranye, Bima Arya Ingatkan Aktivitas Warga ke Luar Kota
Sementara petugas puskesmas tidak langsung yang terinfeksi terdiri dari, 2 petugas promosi kesehatan, 1 petugas gizi, 3 petugas tata usaha, 1 staf, 2 petugas kebersihan, 1 petugas administrasi dan 1 bendahara.
RAFI ABIYYU | TD