Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat melayani distribusi bahan bakar minyak dan elpiji di tiga provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Officer Communication Relation Regional Jawa Barat Pertamina Patra Niaga, Gayuh Mustiko Jati, menyatakan, jaringan distribusi energi di tiga provinsi itu terdiri dari 41 kabupaten terdiri dari 1.646 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), 206 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), 3 SPBE Industri, 1.557 agen LPG Public Service Obligation (PSO) atau subsidi, 259 agen LPG non-PSO, dan 47.495 pangkalan LPG PSO.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami memiliki 9 terminal BBM, ada 4 terminal Elpiji, 5 aviation fuel terminal, atau dulu familiar dengan depo pengisian pesawat udara," kata Gayuh menjelaskan jumlah penyalur BBM dan Elpiji di Bandung, Jawa Barat, pada Senin, 23 September 2024.
Dia mengatakan, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat ini memiliki enam area pemasaran. Wilayah distribusi itu terdiri dari Banten, Jabodetabek, Sukabumi, Karawang, Bandung, dan Cirebon. "Untuk distribusi regionalnya, seperti (fuel terminal) Jakarta, terdapat di daerah Plumpang dan Tanjung Priok," kata dia.
Selain itu terminal bahan bakar minyak Tanjung Gerem di Cilegon, terminal Cikampek di Karawang, terminal bahan bakar Bandung Grup di Ujung Berung dan Padalarang, terminal Tasikmalaya, dan Integrasi Terminal Balongan di Indramayu. Patra Niaga, kata dia, bertugas mendistribusikan energi ke sejumlah sektor, seperti ritel, industri, aviasi, dan maritim.
Gayuh mengatakan, Pertamina Patra Niaga merupakan Subholding Commercial & Trading dari PT Pertamina (Persero). Patra Niaga menjalankan rantai kegiatan bisnis hilir Pertamina mulai dari penerimaan, penimbunan, dan penyaluran produk BBM, LPG, pelumas, dan petrokimia. "Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun di luar negeri," ujarnya.