Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

5 Tewas di Gorong-gorong Cipondoh, Polisi Dalami Soal Kelalaian Vendor

Kematian 5 orang dalam gorong-gorong maut di Cipondoh masih terus diselidiki polisi. Mereka akan mendalami soal pengawasan vendor atas tiga pekerja.

11 Oktober 2021 | 09.10 WIB

Personel Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Bareskrim Mabes Polri mengambil sampel gas beracun dan air dari dalam gorong-gorong yang menewaskan lima orang di Cipondoh, Tangerang, Banten, Jumat, 8 Oktober 2021. Sebanyak tiga orang pekerja jaringan kabel Telkom yang sedang melakukan pekerjaan dan dua orang warga yang menolong tewas dalam insden ini.  ANTARA/Muhammad Iqbal
Perbesar
Personel Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Bareskrim Mabes Polri mengambil sampel gas beracun dan air dari dalam gorong-gorong yang menewaskan lima orang di Cipondoh, Tangerang, Banten, Jumat, 8 Oktober 2021. Sebanyak tiga orang pekerja jaringan kabel Telkom yang sedang melakukan pekerjaan dan dua orang warga yang menolong tewas dalam insden ini. ANTARA/Muhammad Iqbal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Kepolisan Resor Metro Tangerang Kota tengah mendalami potensi kelalaian vendor dalam kasus tewasnya lima orang di dalam gorong-gorong di Taman Royal, Cipondoh pada Kamis pekan lalu. Salah satu yang didalami tentang ada tidaknya pengawasan dari vendor terhadap tiga pekerja yang mengerjakan utilitas milik PT Telkom itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami masih melakukan penyelidikan, yah arahnya ke yang memberikan pekerjaan dan dari vendor yang melaksanakan pekerjaan, apakah mereka melakukan pengawasan dalam proses pekerjaannya atau tidak," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Deonijiu de Fretes saat dikonfirmasi, Senin, 11 Oktober 2021. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain itu, Deonijiu menerangkan pihaknya masih mendalami surat perjanjian kerja antara vendor dengan PT Telkom dalam pengerjaan fasilitas itu. Dari surat perjanjian itu nantinya dapat diketahui pihak yang bertanggung jawab penuh atas tewasnya tiga pekerja dan dua warga itu. 

"Para korban juga sudah dibawa ke rumah sakit untuk dilaksanakan autopsi. Keluarganya juga sudah mengambil dan dibawa pulang, dilaksanakan pemakaman," ujar Deonijiu. 

Peristiwa nahas ini terjadi pada Kamis pekan lalu. Saat itu lima orang ditemukan tewas dalam gorong-gorong di Taman Royal, Cipondoh. Kepala BPBD Kota Tangerang Deni Koswara mengatakan awalnya korban yang tewas dalam gorong-gorong dilaporkan tiga orang. Namun, sekitar pukul 16.30, BPBD kota Tangerang mendapatkan laporan jika masih ada dua korban yang tertinggal dalam gorong-gorong tersebut

Untuk mengevakuasi dua korban itu, petugas harus mengeringkan air dalam gorong-gorong setinggi 1,5 meter dengan cara dikeluarkan dengan mesin pompa. "Setelah air kering jenazah korban kami evakuasi," ujarnya. Proses evakuasi korban, kata Deni, selesai setelah pukul 17.00.

Berdasarkan laporan PT Telkom, kata Deni, korban tewas tiga orang adalah petugas perawatan jaringan Telkom dan dua orang warga sekitar yang berusaha membantu ketiga pekerja. 

Sementara itu, dari hasil temuan Tim Sub Bidang Toksikologi Lingkungan Puslabfor Mabes Polri menemukan kandungan gas berbahaya dalam gorong-gorong di Taman Royal, Cipondoh, Kota Tangerang. Gas ini yang diduga menjadi penyebab para korban mati lemas. 

Menurut Kepala Sub Bidang Toksikologi Lingkungan Puslabfor Mabes Polri Komisaris Faizal Rachmad gas tersebut bercampur air dalam gorong-gorong. Namun untuk konsenterasi dan jenis gasnya, menurut Faizal akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium Puslabfor Mabes Polri. "Kami sudah mengambil sampel air, gas dan udara dari lokasi," kata dia.

M JULNIS FIRMANSYAH

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus