Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) tetap akan berjuang setelah Mayor Mopinus Abubakar Kogoya alias Abu Bakar Tabuni meninggal. “TPNPB tetap berjuang,” kata Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom kepada Tempo, Senin, 8 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz-2024 bersama Satgas Amole 2024 dan Satgas Nanggala menembak mati Abubakar Kogoya di Mimika pada Kamis, 4 April 2024, sekitar pukul 15.00 WIT. Abubakar Kogoya meninggal di sekitar Kali Kabur, Mile 69 Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berdasarkan keterangan tertulis pada Ahad, 7 April 2024, Sebby mengatakan TNI-Polri menembak Abubakar Kogoya dan seorang masyarakat sipil atas nama Natan Magai. Penembakan dilakukan pada saat Abubakar Kogoya dan Natan Magai mencari emas dengan cara mengali pasir. “Mayor Mopinus Abubakar Kogoya hanya melindungi masyarakat sipil untuk mencari uang,” katanya.
Sebby mengatakan, kabar meninggalnya Abubakar Kogoya berdasarkan laporan TPNPB Komando Pertahanan Wilayah 8 Intan Jaya. Ia mengatakan TPNPB OPM dan masyarakat Papua berduka atas meninggalnya Abubakar Kogoya. “Itu merupakan sikap pengecut TNI,” ujar Sebby.
Abubakar Kogoya dikabarkan sempat terlibat dalam pelbagai serangan di Kabupaten Intan Jaya dan kabupaten Mimika, seperti insiden yang menewaskan dua anggota Brimob, yaitu Bharada Almin dan Brigadir Mufadol di Mile 69 Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, pada Sabtu, 21 Oktober 2017.
Abubakar Kogoya tercatat pernah melakukan aksi penembakan dan pembakaran helikopter Cooper milik PT Ersa Air yang terparkir di Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Ahad malam, 11 April 2021 pukul 20.20 WIT.