Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Alasan Ayu Laksmi Makan Bunga Melati dan Kamboja, Bukan Ritual

Aktris Ayu Laksmi senang makan bunga melati, kenanga, dan kamboja, tapi alasannya bukan untuk ritual.

7 Januari 2018 | 07.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ayu Laksmi berpose dalam pemotretan untuk malajah TEMPO di Palmerah, Jakarta, 14 November 2017. TEMPO/Charisma Adristy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris dan seniman Ayu Laksmi berbagi kiat cantik. Salah satunya makan bunga. Kebiasaan ini mengingatkan kita kepada Ratu Horor, almarhumah Suzzanna.

Orang zaman sekarang, menurut Ayu, sering lupa apa saja yang sudah disantap. Salah satu cara untuk mengingat adalah dengan memasak sendiri. Aktris kelahiran 25 November itu tidak menampik tudingan salah satu yang disantapnya adalah bunga. Baca: Ayu Laksmi Pilih Busana yang Tak Perlu Disetrika

“Saya makan kembang bukan untuk ritual agar awet muda, lho. Bunga-bunga segar itu saya campur dengan salad atau rujak,” kata pemeran Ibu dalam film laris Pengabdi Setan itu.

Kebiasaan ini mengingatkan kita kepada almarhumah Suzzanna. Semasa hidupnya, Suzzanna mengaku mengkonsumsi kembang melati. Meski sejumlah jurnal kesehatan mengakui khasiat kembang melati bagi kesehatan pencernaan, tetap saja awam mengaitkan konsumsi melati dengan ritual mistis. Saat disamakan dengan almarhum Suzzanna, Ayu hanya tersenyum. Baca juga: Ayu Laksmi Tetap Ramping dan Fit di Usia 49, Rahasianya Ubi Ungu

Rupanya, bukan hanya melati yang disantap Ayu. “(Selain melati), saya makan bunga cempaka, kamboja, dan sandat (kenanga). Bunga baik untuk kesehatan pencernaan usus kita. Sekali lagi, ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan ritual,” ucapnya.

Resep awet muda Ayu berikutnya sama seperti banyak orang, berolahraga. Ia memilih yoga dan meditasi. Yoga dilakukan setiap pagi atau sore, lebih-kurang 30 menit. Meditasi dilakukan dengan mengatur napas sambil berkonsentrasi saat melakukan kegiatan sehari-hari. Dengan kesadaran membangun konsentrasi, kita bisa menyesuaikan diri di mana pun beraktivitas. Artikel lain: Ayu Laksmi Bikin Piano Imajiner dan Nyetir Mobil dalam Angan

“Kadang, kita tak sadar membawa pola pikir daerah asal saat mengunjungi tempat lain. Saat menyadari di mana kita berada, kita mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Empati bertumbuh, pikiran positif terbentuk, lalu kecantikan kita muncul dari dalam diri,” tutur Ayu. 

TABLOID BINTANG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus