Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kurangnya perhatian pada kondisi kaki-kaki dan ban mobil bisa berakibat fatal. Salah satunya risiko pecah ban saat berkendara kecepatan tinggi hingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Mengabaikan kondisi kaki-kaki mobil dapat menyebabkan ban cepat aus dan memperbesar kemungkinan pecah ban saat berkendara pada kecepatan tinggi. Contoh ketika berlibur akhir pekan atau mudik yang membuat kita berkendara di jalan bebas hambatan," kata pendiri perusahaan distribusi suku cadang otomotif PT Himawan Putra, Prayitno Himawan, Jumat 4 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Himawan, kondisi kaki-kaki kendaraan paling sering luput dari perhatian pengemudi yang jika dibiarkan dalam jangka waktu lama akan berakibat sangat fatal. Berdasarkan data Jasa Marga menunjukkan dari 5.000 kejadian kecelakaan di jalan tol selama periode dua tahun sebanyak 23 persennya disebabkan oleh pecah ban.
Baca: Tekanan Angin Ban Mobil yang Kurang Bisa Boroskan BBM
Sementara data Korps Lalu Lintas Polri tahun 2017 menunjukkan kondisi mobil yang tidak prima terutama pada ban menjadi satu diantara 10 faktor terbesar penyebab kecelakaan di jalan raya.
"Memperhatikan kondisi kaki-kaki kendaraan ini paling krusial menjelang melakukan perjalanan mudik karena selain jarak tempuh yang jauh, umumnya kendaraan dijejali muatan yang maksimal dan ada dorongan untuk segera sampai ke tujuan. Akibatnya rentan terjadi kecelakaan," kata Himawan.
Pemakaian harian di kota, kata dia, kerap tidak disadari memberikan kemungkinan berubahnya sudut kaki-kaki mobil. Kondisi berkendara di jalanan kota yang harus melewati jalan berlubang, melewati polisi tidur, menyerempet trotoar dan menggilas medan jalan pada saat berbelok salah satu yang menyebabkan berubahnya sudut kaki-kaki mobil.
Baca: Suspensi Standar Daihatsu Sirion Bisa Digunakan untuk Slalom
Himawan menyebutkan kemacetan di Jakarta yang memaksa kendaraan kerap berjalan lambat tidak disadari telah membuat abai pengendara memperhatikan kondisi mobil. Sehingga mobil tidak dalam kondisi prima ketika harus menempuh perjalanan jauh dengan kecepatan lebih tinggi.