Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas di musim kemarau dapat menimbulkan masalah pada kendaraan bahkan dapat memicu terjadinya ban mobil meledak. Dilansir dari Antara, ban mobil dan ban motor memiliki bahan yang dibuat dari bahan karet dan memiliki titik putus sebagaimana balon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Udara di dalam ban dapat mengembang sehingga bisa saja menyentuh titik putus ketika terpapar suhu panas ekstrem lalu menyebabkan ban tersebut meledak. Hal itu juga diungkapkan oleh National Sales Manager PCR Radial Tire PT Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono yang mengatakan bahwa ban yang sering terpapar suhu panas atau dingin secara konstan dapat menyebabkan kerusakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat cuaca panas, temperatur aspal akan naik dan ban berisiko overheat lebih cepat, sehingga ban bisa rusak. Sementara, saat cuaca hujan, suhu akan turun dan mengakibatkan turunnya tekanan udara ban sehingga konstruksi ban bisa rapuh saat digunakan," kata Apriyanto pada Rabu, 14 Juli 2021.
Ketidakpastian iklim yang terjadi di Indonesia belakangan ini perlu dicermati oleh pengendara mobil dan motor untuk memeriksa ban kendaraan. Berita tentang ketidakpastian iklim pada akhir bulan Oktober di Indonesia juga diungkapkan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Dirinya menyampaikan bahwa prediksi musim kemarau akan berakhir di sebagian besar wilayah Indonesia mulai akhir Oktober dan awal musim hujan secara bertahap dimulai awal November 2023.
Namun, akibat tingginya keragaman iklim, maka awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. “Sementara, puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada Januari-Februari 2024,” katanya.
Dengan demikian, karena ketidakpastian cuaca dapat menyebabkan ban rusak, para pengendara perlu memastikan ban kendaraannya tetap prima dan tidak meledak. Berikut enam cara cegah ban meledak dan agar tetap prima ketika dikendarai.
- Perhatikan Tekanan Angin Ban
Tekanan angin ban perlu dicek berkala minimal 10 hari sekali. Tekanan ideal biasanya berkisar 30 sampai dengan 35 psi pada setiap ban.
Setiap bulan, pengendara juga perlu mengisi angin. Pengendara juga perlu mengganti ban jika ban dirasa tua atau mulai aus.
- Jaga Berat Muatan
Ban memiliki batas berat muatannya masing-masing. Jika kendaraan lebih muatan atau overload dapat menyebabkan putaran fisik ban terhambat dan merusak bentuk durabilitas ban.
- Berkendara dengan Baik
Mengemudi yang baik untuk menghindari ban rusak adalah dengan tidak mengemudi terlalu cepat dan tidak melakukan kemudi tikungan (cornering) berlebihan. Kemudian kurangi frekuensi rem mendadak agar ban tidak cepat aus.
- Cek Usia Pakai Ban
Ban biasanya memiliki usia maksimal tiga tahun. Untuk itu para pengendara perlu memeriksa batas usia ban mereka. Ban yang sudah tua cenderung rentan aus dan retak terutama ketika terkena terik matahari.
- Rawat Rutin
Kunci utama agar ban tidak meledak adalah dengan merawatnya secara rutin. Perawatan dilakukan dengan mengecek posisi dan keseimbangan ban terhadap mesin.
- Pilih Ban yang Sesuai
Agar ban tidak mudah meledak, sesuaikan kendaraan dan cuaca wilayah pemilik kendaraan dengan ban yang hendak dipakai. Misalnya menggunakan ban musim panas (summer) yang memberikan tingkat cengkeraman yang andal di jalan basah maupun kering.
Pemilik kendaraan juga bisa menggunakan ban mobil semua musim (all-season) yang memiliki kapabilitas seimbang, baik secara durabilitas maupun performa ketika digunakan di musim panas maupun musim hujan.
ANANDA BINTANG l DICKY KURNIAWAN
Pilihan Editor: 3 Bahaya Jika Tekanan Angin Ban Motor Terlalu Tinggi